Leopold Pondaag: Dokter, Pejuang Kemanusiaan, dan Anak Yang Disayang
Dr. Leopold atau yang biasa dipanggil Opol dikenal sebagai pribadi yang periang. Saat ini, Dr. Leopold sedang menempuh Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi di Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado, Indonesia. Sebagai seorang residen, Dr. Leopold telah menempuh sebagian besar dari pendidikannya, dan sedang bersiap untuk melakukan penelitian akhir.
Sebagai guru dan seniornya, kami mengenal Dr. Opol sebagai seorang residen yang bertanggung jawab. Selalu menunjukkan rasa hormat yang pantas kepada guru-gurunya. Selalu berusaha menyelesaikan tugasnya sendiri. Jarang merepotkan orang lain.
Dia adalah seorang dokter yang cenderung perfeksionis dalam bekerja. Sepertinya dia banyak berargumen dengan dirinya sendiri agar tugas-tugas akademiknya bisa selesai dengan hasil yang memuaskan. Jika dia belum mengumpulkan tugasnya, itu bukan karena almarhum malas. Buktinya dia bertanggung jawab merawat pasien-pasiennya. Baik pada saat tugas stase maupun tugas jaga. Dia akan menjadi sedih jika mendapat sanksi tidak boleh merawat pasien sementara waktu. Jadi, jika dia belum mengumpulkan tugasnya, hal tersebut lebih karena Dr. Leopold belum yakin bahwa tugasnya sudah baik.
Meskipun perfeksionis, Dokter Umum lulusan FK Unsrat ini tidak memiliki banyak masalah dalam bergaul. Dia bukan seorang pemarah. Termasuk kepada adik-adiknya dalam pendidikan. Malahan, dia sering memberikan bimbingan kepada residen juniornya ataupun koasisten. Lebih jauh, Dr. Leopold juga dikenal ringan tangan dalam membantu teman-temannya. Egois bukanlah sifatnya.
Dr. Leopold senang bernyanyi. Jika sudah memegang mic, segala macam lagu akan dia dendangkan. Dari lagu mellow sampai yang nge-rock. Kami masih mengingat masa-masa jika ada acara kekeluargaan di dalam Prodi Neurologi, Dr. Leopold pasti ambil bagian untuk bernyanyi. Solo, duet, atau trio. Dengan sesama residen atau konsulen, ayo!
Jika melihat wajahnya yang terlihat muda pada usia pertengahan 30 tahun, kita mungkin tidak menyangka bahwa Dr. Leopold sudah merasakan banyak pengalaman kerja sebagai Dokter. Kakaknya mengatakan, dari berbagai pengalaman kerja, yang paling dia banggakan adalah pada saat menjadi Dokter PTT di Kabupaten Buol. Di ujung utara Provinsi Sulawesi Tengah. Suatu daerah yang cukup terpencil dengan akses transportasi terbatas. Dalam pelayanan kemanusiaannya di sana, Dr. Leopold menjadi makin mandiri karena harus mengerjakan berbagai hal sendiri. Namun demikian, dia berhasil.
Bagi RS Kandou, Dr. Leopold akan dikenang sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berdiri di garis depan memerangi pandemi Covid-19. Ya, Dr. Leopold adalah bagian dari para tenaga kesehatan yang sudah menangani kasus Covid-19 sejak tahun 2020. Termasuk pada saat puncak varian Delta pada akhir tahun 2021. Dia melakukan itu semua tanpa mengeluh.
Dalam penugasan ke RSUD Ratu Aji Putri Botung, Penajam Paser Utara, Dr. Leopold dikenang sebagai pribadi yang sopan dan bertanggung jawab. Di daerah calon Ibu Kota Negara yang belum pernah dikunjunginya itu, almarhum bisa membawa diri sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada para pasien, membina hubungan yang baik dengan RS jejaring, serta menjaga nama baik alma maternya. Ucapan turut berduka cita lewat telepon sambil terisak dari Dokter Pengawasnya di sana menjadi saksi. Demikian pula dengan ucapan turut berduka cita dari para Pembimbingnya di RS Tani dan Nelayan, Provinsi Gorontalo, serta RS Pusat Otak Nasional Mahar Mardjono, Jakarta. Tempat almarhum menimba ilmu dan pengalaman kerja.
Kematiannya yang mendadak membawa duka dan keterkejutan bagi teman-temannya sesama residen, teman sekerja yang sering bekerja dengan almarhum, bahkan konsulen dari KSM lain. Beberapa konsulen dari KSM lain bahkan secara khusus menyampaikan ucapan turut berduka cita karena mereka mengenal almarhum sebagai pribadi yang sopan dan mudah bergaul.
Dr. Leopold meninggalkan kedua orang tua serta seorang kakak laki-laki. Sebagai anak bungsu, Dr. Leopold tentu sangat disayangi oleh kedua orang tua serta kakaknya. Demikian pula oleh keluarga besarnya. Ada harapan besar dari keluarga untuknya. Walaupun demikian, sang anak tetap menjadi anak yang mengerjakan kewajibannya dalam keluarga. Di tengah-tengah kesibukannya belajar dan melayani pasien, Dr. Leopold tetap merawat ayahnya yang sedang sakit.
Dr. Leopold Pondaag. Lahir di Manado, 15 November 1986. Meninggal di Manado, 20 April 2022 pukul 16.16 Wita.
Residen Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado, Indonesia, Juli 2017-2022.
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado, Indonesia, 2004-2011.
Selamat jalan Dr. Leopold. Kami semua menyayangimu…..
Arthur H.P. Mawuntu
Koordinator Program Studi
Program Pendidikan Dokter Spesialis Neurologi FK Unsrat/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou, Manado, Indonesia